Wednesday, February 18, 2015

Sam Poo Kong

Hari itu (Tanggal 1 Februari 2015) cuaca sangat mengerti untuk orang yang ingin bermalas – malasan, begitupun aku yang sangat menikmatinya, pagi sampai siang hanya main game, berjam – jam di depan leptop sampai akhirnya lelah sendiri, ku matikan laptopQ, dan rasanya ingin merebahkan badan sebentar di kasur. Seperti orang yang sangat ngantuk aku tidak sadar telah tertidur berjam – jam.  
Perpaduan antara kasur empuk dan cuaca yang mendukung adalah satu hal yang bisa disebut relaxasi sederhana namun berkwalitas, namun rasa – rasanya tidurku saat itu terganggu  oleh suara yang sangat kurang enak di dengar, bapak tiba – tiba membangunkannku dengan sedikit tidak “berperikengantukan”, dia bilang tetanggaku sudah pada menunggu di depan rumah, dengan pikiran yang masih belum tertata aku pun bangun dan mendengarkan apa yang bapak katakan. Dia bilang tetanggaku ingin mengajak ke Sam poo kong, klenteng terbesar di daerah semarang. Sontak aku mengingat apa yang mereka rencanakan semalam waktu kami kumpul – kumpul, aku pikir tidak jadi dan hanya rencana semata.
Dengan tergesa – gesa aku pun mandi, siap – siap. Lalu berangkatlah kita, aku pikir banyak yang ikut, ternyata oh ternyata hanya empat orang, huaaa .... “tau gitu aku nggak ikut” pikirku.
Kami membawa dua motor, aku memboncenggkan tetanggaku dan tetanggaku yang lain saling berboncengan. Tidak sampai sepuluh menit sampailah kita di tempat dimana orang yang memeluk agama khonghucu atau orang Tionghoa itu biasanya bersembahyang, tapi kompleks klenteng ini lebih sering di jadikan tempat wisata oleh orang – orang sekitar semarang maupun dari kota – kota lain.
Bangunannya cukup megah dan luas, dengan warna merah menyala khas orang china biasanya. Bangunan itu terlihat dari penjuru jalan karena memang “mentereng”. Kamipun masuk dengan membayar hanya tiga ribu rupiah setiap orangnya.
Kami tidak menyangka kalau sore yang mendung itu sangat banyak orang yang datang, ya mungkin karena ingin memanfaatkan wekeend dengan jalan – jalan murah kali ya ,,
Area kompleks sam poo kong itu luas banget hampir 3xnya lapangan sepak bola kali ya (aku cua mengira – ngira), sangat lapang bahkan untuk berlari – lari .. terdiri dari beberapa bangunan besar, sebelah kiri ada semacam panggung besar, sabelah kanan ada tempat sembahyang dan ada juga patung kaisar ceng hoo yang gedenya kayak raksasa (menurutku)
Kita disana Cuma jalan – jalan, foto – foto, cuci mata siapa tau ada yang cakep haha ... latar belakangnnya bagus untuk foto yang akan di pajang di sosmed -_-
Setelah kaki cukup gempor aku dan tetangga ku memutuskan untuk pulang, tapi sebelum keluar kita merencanakan untuk jajan dulu, soalnya laper bagi aku sendiri soalnya belum sempat makan siang tadi. Kita memutuskan untuk makan siomay hotplate yang ada di dekat sam poo kong. Kenapa kita memutuskan untuk makan sioamy hotplate karena nggak berat – berat banget makan siomay, malahan asik lagi mendung – mendungnya makan yang hot – hot kyk gitu. Jaraknnya cukup dekat hanya dengan berjalan kaki dari sampokong kita sampe. Langsung aku pesen seporsi Siomay hotplate goreng dan satu gelas es jeruk. Kita disitu nunggu  agak lama sambil ngobrol – ngobrol karena jarang – jarang kita kayak gini. Setelah berapa lama sioamy kita datang. Aku sendiri emang cukup sering makan disini karena sioamay disini beda karena di letakkan di atas piring panas gitu jadi maknyuss panas terus dan terlebih lagi siomaynya itu enak banget, isinya macem – macem, sambel kacangnnya pun juara. Makan satu porsi pun udan bikin kenyang. Setelah makan itu kita memutuskan untuk langsung pulang tidak kemana – mana lagi karena sudah mau magrib.

Begitulah cerita singkatku jalan – jalan sederhana yang penting enjoy ... 

 ini pose nggak jelas di batu pendiriannya -_-



                                 amitabaaa hehe ... kita tetap harus menghormati Agama lain ya

Di belakang itu merupakan patung Laksamana Cheng Ho yang aku bilang patungnya kayak raksasa tadi, ya emang karena besar banget, konon Klenteng Sam Poo Kong ini bekas tempat persinggahannya dan pendaratannya yang pertama, Laksamana Tiongkok beragama islam.



Itulah foto dari beberapa sudut Klenteng Sam Poo Kong yang Indah ini, kalau kalian ingin melihat dan berjalan - jalan silahkan datang alamatnya di daerah Gedung Batu SimonganSemarang

0 comments:

Post a Comment

 
;