Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kepada-Nya lah kita
memasrahkan hati atas segala perasaan yang tercipta kepada sesama manusia, biarlah
Allah yang membuka jalan kita menemukannya, menyanding dirinya yang telah
halal. Supaya kita tidak salah dalam melangkah, mari sama – sama kita merenungi.
Sebagai manusia biasa,
memang kita butuh kasih sayang dan ingin berkasih sayang terhadap sesamanya, melihat
yang cantik, ganteng, sholeh/sholehah, baik, pintar dan sebagainya hati kita
melirik dan tidak bisa menahan hasrat ingin memilikinya. Namun sejauh mana
menurut pandangan islam kita boleh tertarik pada lawan jenis, menyikapi
perasaan yang ada alias “mabuk asmara” ???. Sayapun tidak pernah luput dari hal
tersebut, belum bisa mengendalikan diri saat tanpa sadar setan membujuk, yaa
karena saya juga masih dalam proses memperbaiki diri menjadi hamba Allah yang
lebih baik.
Banyak hal yang terjadi
pada kehidupan anak remaja saat ini, setiap harinya saya mengamati tidak lain
tidak bukan mengamati teman – teman saya sendiri, bukan saya bermaksud
men-jugje mereka atau menganggap diri saya benar, tapi ini sebagai bahan
perenungan kita semua. Jika dilihat dari kaca mata kuda (lurus aja nggak perlu
noleh) apa sih yang di pikirin anak – anak usia rawan Galau ? pasti Cinta !!
betul – apa betul, saya yakin dan mengerti pasti semuanya ingin mendapatkan
seseorang yang dia cintai. Lalu apa yang seharusnya kita lakukan jika kita
mencintai seseorang ? apakah kita setiap saat mengejarnya ? menelephon-nya,
mendekatinya atau malah menghampirinya dan mengajaknya berkencan supaya menarik
perhatianya ?, yuk kita rubah pemikiran kita dan buka hati kita.
Bila kita mencintai
seseorang sehingga kita buta karena cinta tersebut dan melupakan segala hal
termasuk Allah Swt sungguhlah kita menjadi orang yang merugi, bagaimana tidak,
saya meyakini cepat atau lambat hal tersebut akan membuat kita hidup tidak
tentram dan gelisah, karena seiring dengan berjalannya waktu kita pasti
menyadari itu semua hanya nafsu belaka. Kita terlalu sering berharap terhadap
manusia yang membuat kita lupa bahwa sesungguhnya pemilik hati adalah Allah,
Allah yang setiap hari memberi mu nafas kehidupan, menyehatkanmu, memberi mu rejeki
dan kebahagian tapi dirimu sibuk mikirin dia, pergi kencan sampai lupa
kewajiban umat muslim, sampai – sampai berzina atas nama cinta naudhubillah
mindzalik semoga kita bukan termasuk orang seperti itu.
Tiada seorangpun yang
mampu menggantikan sang pemilik hati di diri seorang muslim kecuali Allah, bila
kamu mencintai seseorang cintailah dia yang membuat imanmu semakin bertambah,
menjadikan rasa cinta terhadap Allah semakin besar, itulah cinta yang di
Ridhai-Nya. Lalu bagaimana cara kita menyikapi perasaan cinta kita terhadap
seseorang? saya ingin berbagi tips yang singkat ini, saya menemukannya pada
sebuah buku yang sangat menarik karena tidak hanya judulnya yang menarik tetapi
isinya juga bermanfaat.
Terapi penyakit mabuk
asmara :
- Ikhlas kepada Allah Subhanahu Wa Ta’alla. Ikhlas merupakan obat yang paling manjur. Jika seseorang yang terkena penyakit al’isyq benar – benar ikhlas dan menghadap wajahnya kepada Allah dengan tulus niscaya Allah akan menolongnya dengan kelemahlembutan-Nya dan dengan cara yang tidak pernah terlintas dalam hatinya.
- Berdoa, merendahkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’alla secara tulus, ikhlas, memohon kepada-Nya dengan segala kerendahan. Seseorang yang di uji dengan penyakit ini berarti dalam keadaan terjepit. Dan doa itu adalah lawan bala, yang melawanya, yang menawarkannya, menahan turunnya, menyingkirkannya atau pun meringankanya.
- Menahan pandangan terhadap hal – hal yang diharamkan. Menahan pandangan akan melahirkan ketentraman jiwa. Ketika seorang hamba menahan pandangannya, maka hati turut menahan syahwatnya serta keinginannya. Allah Subhanahu Wata’ala berfriman artinya : “Katakanlah kepada laki – laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandanganya dan memelihara kemaluanya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka.”(QS. An-Nur : 30)
Ibnul Juazy berkata,”Orang
yang tak sengaja melihat kecantikan wajah, kemudian hatinya merasa nikmat, maka
ia wajib memalingkan pandanganya. Namun apabila ia terus – menerus memandang
atau kembali memandang, maka ia telah jatuh ke dalam celaan menurut tinjuan
dari syar’i dan akal.
Jika seseorang jatuh
cinta hanya karena sekilas memandang, maka patutkah ia di cela?” jawabannya,
sekilas jarang sekali dapat membuat orang jatuh hati, sebab yang membuat
seseorang jatuh hati adalah karena terus – menerus memandangi orang yag di
kaguminya. Dan hal itu tentu terlarang. Andai saja ada yang jatuh cinta hanya
sekila memandang, maka efek pandangan tersebut mudah di hapus.”
Kemudian beliau
melanjutkan perkataanya, “Jika ada yang bertanya, “adakah terapi terapi bagi
orang yang jatuh cinta disebabkan pandangan sekilas?” jawabnya, terapinya yaitu
memalinghkan pandangan. Sebab pandangan itu ibarat biji yang dilemparkan keatas
tanah. Jika tidak dirawat ia akan mengering, tetapi apabila disirami maka ia
akan tumbuh. Demikian pula dengan pandangan mata.
Dapat disimpulkan bahwa
apabila kita mencintai seseorang maka cara terbaik untuk dapat selalu
mendekapnya adalah dengan doa, ceritakan pada Allah keistimewaanya, bagaimana
dia membuat hati mu luluh, dan terakhir pasrahkan hatimu pada Sang pemilik hati
apakah dia merupakan jodohmu atau bukan. Yang terbaik belum tentu menjadi apa
yang kamu inginkan selama ini, begitupun jodoh, walaupun dia sangat kamu
inginkan dan kamu cintai belum tentu Allah jodohkan denganmu. Maka dari itu
janganlah terlalu banyak berharap pada manusia, sesungguhnya Allah pandai
membolak – balikkan hati seorang hambanya.
Lalu apakah kita tidak
boleh berusaha, apa hanya dengan pasrah dan doa saja bisa kita mendekat
dengannya. Jika memang dia mempunyai pemikiran yang prinsip taqwa yang sama
pasti akan ada jalannya supaya dia bisa tau kalau sama – sama menyukai namun
tidak ingin berdosa walau hanya dengan memandang mata saja seperti yang telah
disebutkan di atas.
Nah tinggal PR-nya
jodoh yang baik hanya untuk orang yang baik, begitu juga sebaliknya. Yuk mari
kita luruskan niat untuk selalu berada di jalan yang lurus. Syukron
Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
0 comments:
Post a Comment