Thursday, June 11, 2015

Terapi Penyakit Mabuk Asmara

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kepada-Nya lah kita memasrahkan hati atas segala perasaan yang tercipta kepada sesama manusia, biarlah Allah yang membuka jalan kita menemukannya, menyanding dirinya yang telah halal. Supaya kita tidak salah dalam melangkah, mari sama – sama kita merenungi.

Sebagai manusia biasa, memang kita butuh kasih sayang dan ingin berkasih sayang terhadap sesamanya, melihat yang cantik, ganteng, sholeh/sholehah, baik, pintar dan sebagainya hati kita melirik dan tidak bisa menahan hasrat ingin memilikinya. Namun sejauh mana menurut pandangan islam kita boleh tertarik pada lawan jenis, menyikapi perasaan yang ada alias “mabuk asmara” ???. Sayapun tidak pernah luput dari hal tersebut, belum bisa mengendalikan diri saat tanpa sadar setan membujuk, yaa karena saya juga masih dalam proses memperbaiki diri menjadi hamba Allah yang lebih baik.

Banyak hal yang terjadi pada kehidupan anak remaja saat ini, setiap harinya saya mengamati tidak lain tidak bukan mengamati teman – teman saya sendiri, bukan saya bermaksud men-jugje mereka atau menganggap diri saya benar, tapi ini sebagai bahan perenungan kita semua. Jika dilihat dari kaca mata kuda (lurus aja nggak perlu noleh) apa sih yang di pikirin anak – anak usia rawan Galau ? pasti Cinta !! betul – apa betul, saya yakin dan mengerti pasti semuanya ingin mendapatkan seseorang yang dia cintai. Lalu apa yang seharusnya kita lakukan jika kita mencintai seseorang ? apakah kita setiap saat mengejarnya ? menelephon-nya, mendekatinya atau malah menghampirinya dan mengajaknya berkencan supaya menarik perhatianya ?, yuk kita rubah pemikiran kita dan buka hati kita.

Bila kita mencintai seseorang sehingga kita buta karena cinta tersebut dan melupakan segala hal termasuk Allah Swt sungguhlah kita menjadi orang yang merugi, bagaimana tidak, saya meyakini cepat atau lambat hal tersebut akan membuat kita hidup tidak tentram dan gelisah, karena seiring dengan berjalannya waktu kita pasti menyadari itu semua hanya nafsu belaka. Kita terlalu sering berharap terhadap manusia yang membuat kita lupa bahwa sesungguhnya pemilik hati adalah Allah, Allah yang setiap hari memberi mu nafas kehidupan, menyehatkanmu, memberi mu rejeki dan kebahagian tapi dirimu sibuk mikirin dia, pergi kencan sampai lupa kewajiban umat muslim, sampai – sampai berzina atas nama cinta naudhubillah mindzalik semoga kita bukan termasuk orang seperti itu.

Tiada seorangpun yang mampu menggantikan sang pemilik hati di diri seorang muslim kecuali Allah, bila kamu mencintai seseorang cintailah dia yang membuat imanmu semakin bertambah, menjadikan rasa cinta terhadap Allah semakin besar, itulah cinta yang di Ridhai-Nya. Lalu bagaimana cara kita menyikapi perasaan cinta kita terhadap seseorang? saya ingin berbagi tips yang singkat ini, saya menemukannya pada sebuah buku yang sangat menarik karena tidak hanya judulnya yang menarik tetapi isinya juga bermanfaat.

Di kutip dari buku “Jangan lebay karena cinta”




Terapi penyakit mabuk asmara :
  1. Ikhlas kepada Allah Subhanahu Wa Ta’alla. Ikhlas merupakan obat yang paling manjur. Jika seseorang yang terkena penyakit al’isyq benar – benar ikhlas dan menghadap wajahnya kepada Allah dengan tulus niscaya Allah akan menolongnya dengan kelemahlembutan-Nya dan dengan cara yang tidak pernah terlintas dalam hatinya.
  2. Berdoa, merendahkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’alla secara tulus, ikhlas, memohon kepada-Nya dengan segala kerendahan. Seseorang yang di uji dengan penyakit ini berarti dalam keadaan terjepit. Dan doa itu adalah lawan bala, yang melawanya, yang menawarkannya, menahan turunnya, menyingkirkannya atau pun meringankanya.
  3. Menahan pandangan terhadap hal – hal yang diharamkan. Menahan pandangan akan melahirkan ketentraman jiwa. Ketika seorang hamba menahan pandangannya, maka hati turut menahan syahwatnya serta keinginannya. Allah Subhanahu Wata’ala berfriman artinya : “Katakanlah kepada laki – laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandanganya dan memelihara kemaluanya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka.”(QS. An-Nur : 30)

Ibnul Juazy berkata,”Orang yang tak sengaja melihat kecantikan wajah, kemudian hatinya merasa nikmat, maka ia wajib memalingkan pandanganya. Namun apabila ia terus – menerus memandang atau kembali memandang, maka ia telah jatuh ke dalam celaan menurut tinjuan dari syar’i dan akal.
Jika seseorang jatuh cinta hanya karena sekilas memandang, maka patutkah ia di cela?” jawabannya, sekilas jarang sekali dapat membuat orang jatuh hati, sebab yang membuat seseorang jatuh hati adalah karena terus – menerus memandangi orang yag di kaguminya. Dan hal itu tentu terlarang. Andai saja ada yang jatuh cinta hanya sekila memandang, maka efek pandangan tersebut mudah di hapus.”

Kemudian beliau melanjutkan perkataanya, “Jika ada yang bertanya, “adakah terapi terapi bagi orang yang jatuh cinta disebabkan pandangan sekilas?” jawabnya, terapinya yaitu memalinghkan pandangan. Sebab pandangan itu ibarat biji yang dilemparkan keatas tanah. Jika tidak dirawat ia akan mengering, tetapi apabila disirami maka ia akan tumbuh. Demikian pula dengan pandangan mata.

Dapat disimpulkan bahwa apabila kita mencintai seseorang maka cara terbaik untuk dapat selalu mendekapnya adalah dengan doa, ceritakan pada Allah keistimewaanya, bagaimana dia membuat hati mu luluh, dan terakhir pasrahkan hatimu pada Sang pemilik hati apakah dia merupakan jodohmu atau bukan. Yang terbaik belum tentu menjadi apa yang kamu inginkan selama ini, begitupun jodoh, walaupun dia sangat kamu inginkan dan kamu cintai belum tentu Allah jodohkan denganmu. Maka dari itu janganlah terlalu banyak berharap pada manusia, sesungguhnya Allah pandai membolak – balikkan hati seorang hambanya.

Lalu apakah kita tidak boleh berusaha, apa hanya dengan pasrah dan doa saja bisa kita mendekat dengannya. Jika memang dia mempunyai pemikiran yang prinsip taqwa yang sama pasti akan ada jalannya supaya dia bisa tau kalau sama – sama menyukai namun tidak ingin berdosa walau hanya dengan memandang mata saja seperti yang telah disebutkan di atas.


Nah tinggal PR-nya jodoh yang baik hanya untuk orang yang baik, begitu juga sebaliknya. Yuk mari kita luruskan niat untuk selalu berada di jalan yang lurus. Syukron

Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh

0 comments:

Post a Comment

 
;