Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Aku
bersyukur sekarang berhijab bagiku bukan suatu hal yang harus aku biasakan
lagi, namun menjadi kebutuhanku. Aku memakai hijab belum ada hitungan tahun,
baru beberapa tahun lalu. Tapi niatnya sebenarnya sudah dari lama, saat itu aku
ingin menggunakan hijab ketika aku sudah menikah dan memiliki suami. Tapi
alhamdulillah Allah mempercepat prosesnya. Semakin bertambah ilmu agamaku,
semakin aku meniatkan langkahku untuk memenuhi kewajibannku menutup aurat. Dan
saat semester terkhir masa kuliahku yang disibukkan dengan skripsi yang membuat
kepala rasanya di aduk*, disitulah ku selipkan nazarku pada Allah swt, jika aku
sudah berhasil menyelesaikan skripsiku dan aku lulus aku akan mengenakan hijab,
begitulah nazarku. Dan setelah tugas ku menimba ilmu selesai dengan baik,
hingga aku lulus aku pun memenuhi nazarku. Sebenarnya dalam hati niatku ini
sudah mantap, namun satu hal yang mengganjal adalah anggapan orang. Aku tidak
ingin di anggap sok suci, aku tidak ingin di anggap hanya mengikuti tren saat
ini, aku tidak ingin gaya*an, itulah yang selalu aku pikirkan, karena
sesungguhnya aku berhijab karena Allah ta’ala. Namun hari – demi hari ku
singkirkan jauh – jauh fikiran itu, bagaimanpun juga kalau aku terus – terusan
berprasangka buruk terhadap orang lain berarti aku su’uzhon, apa bedanya sudah
mengenakan hijab dan tidak kalau sifatku tidak baik seperti itu. Aku berpikir
biarlah orang lain menganggapku apa yang penting Allah yang tau niatku. Hari
demi hari aku nikamti perubahanku dari yang mulai ada teman yang kaget melihat
aku sampai aku di ketawain, ya itu merupakan proses menurutku. Aku juga tau kalau
teman – teman kampusku yang dekat sama aku itu baik – baik tidak ada maksud
untuk ketawa waktu melihat aku berhijab pertama kali, bahkan temanku itu yang
selalu mengingatkan aku untuk segera mengenakan hijab pada saat aku belum
seperti ini. ya tapi ke – tidak biasaan mereka melihatkku mengenakan hijab dan
ketawa – ketiwi lembut hanya beberapa hari saja setelah itu sudah biasa saja.
Aku
bersyukur dengan mengenakan hijab ini imanku semakin bertambah InsyaAllah,
lebih terjaga dari perilaku dan tindakan yang aku lakukan. Sesungguhnya Allah
memerintahkan seorang wanita untuk berhijab itu karena Allah sayang kepada
kita, ingin melindungi kehormatan kita sebagai wanita, menjaga kita dari
pandangan laki – laki yang bukan mahram kita. Dan menggunakan hijab itu janganlah
menunggu hidayah dari-Nya, lebih baik kita yang menjemput hidayah itu.
InsyaAllah Allah akan memberi barokah setelah kita berhijrah menuju jalan yang
baik. Karena bagaimanapun kita hidup di dunia ini hanya sementara, tidak pernah
ada yang tau sampai kapan umur kita. Kadang kita berfikir ahh besok saja
menggunakan hijab jika sudah tua, jika sudah berumur sekian, saya pun dulu juga
berfikir seperti itu, tapi alangkah baiknya jika niat yang baik itu kita
segerakan. Walaupun banyak sekali yang menghalangi kita berupa ujian – ujian
diri seperti saya tadi, tapi InsyaAllah ridho Allah akan menyertai kita yang
taat padanya.
Pada
awal mengenakan hijab saya juga di uji dengan kebingungan saya harus mengenakan
hijab model apa, warna apa, dan harus di hias seperti apa. Saya pun sering
melihat tutorial hijab yang banyak di internet, saya ikuti step – stepnya agar
hijab saya bagus dan tidak ketinggalan jaman, yang memperagakanpun cantik
sehingga saya semakin ingin menirunya. Tapi suatu saat saya menemukan dalil bahwa
hijab bukanlah hiasan, hijab bukanlah pengganti rambut yang harus di hias –
hias, bukan sekedar penutup atau pembungkus tubuh kita melainkan pelindung kita
kaum muslimah. Menutup aurat yang benar menurut syariat ialah menutup dari
ujung kepala hingga kaki dan yang boleh terlihat hanya telapak tangan dan
wajah. Bajunya pun tidak boleh memperlihatkan lekuk tubuh dan kerudung nya harus
menutup dada. Itulah berhijab yang sesuai syariat islam. Sederhanakan hijabmu
karena itu lebih menunjukkan kecantikan alami seorang muslimah, tidak perlu
berhias yang berlebihan karena Allah tidak suka sesuatu yang berlebihan.
Kalaupun mengenakan hijab dengan mencolok sehingga orang lain tertarik dan
memandang kita, apalah artinya kita mengenakan hijab jika belum bisa mengahalangi
pandangan orang lain.
Sekarang
aku lebih ingin belajar banyak mengenai ilmu agama yang belum banyak aku tau,
supaya aku lebih taat pada Allah yang Maha pencipta. Bismillah Selalu istiqomah
menuju kebaikan.
Terimah
kasih untuk orang tua.ku yang sangat bahagia ketika aku memutuskan untuk
berhijrah mengenakan hijab, teman – teman yang sholeh dan sholehah yang selalu
men.suportku, membesarkan hatiku ketika aku malu, dan tidak percaya diri,
bersyukurnya aku mempunyai kalian. Aku ingin selalu dekat dengan orang – orang
yang selalu mendekatkannku pada kebaikan. Semoga kita selalu menjadi orang –
orang yang beruntung, yang tidak menyia – nyiakan waktu selama hidup ini pada
hal – hal yang tidak baik, dan hanya melakukan hal – hal demi mengharap
ridhonya saja. Aamiin ..
Demikian
cerita singkatku. Mohon maaf apabila ada salah kata J
Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
“maka,
hiduplah untuk Allah niscaya kau akan jadi makhluk-Nya yang paling bahagia, Ya
Rabb untukmu segala puji yang layak untuk kemuliaan wajah-Mu dan keagungan
kekuasaan-Mu”